Jumat, 16 Maret 2012
Resensi Film Hafalan Shalat Delisa
Film ini diangkat dari novel karya tere-liye berjudul sama, yaitu Hafalan Shalat Delisa. Mengisahkan tentang seorang gadis kecil dari Aceh bernama Delisa yang sedang berusaha menyelesaikan hapalan shalat agar mendapatkan hadiah kalung. Namun, semuanya berubah saat negara api menyerang saat tsunami menerjang.
Cerita filmnya nggak jauh beda dari buku, meskipun ada yang beda dikit. Tapi suwer, saya sangat menikmatinya. :') Malah saya bener-bener bersyukur karena telah menontonnya. Udah lama banget saya nggak merasa se-trenyuh ini setelah menonton sebuah film. Terakhir ya Taare Zameen Par.
Pengemasan filmnya cukup bagus, meskipun banyak animasi ala Ind****ar yang bikin rada-rada sweatdrop. Adegan tsunami-nya, misalnya, rada-rada gimanaaa gitu karena keliatan banget efek komputer. ^^;; Namun, terlepas dari itu, kekuatan ceritanya memang menghanyutkan. Akting para pemainnya--terutama Reza Rahardian sebagai Abi--sangat menyentuh, apalagi waktu dia nangis setelah pulang ke Aceh dan melihat rumahnya rata dengan tanah. T___T
Kekurangan lainnya... ehm itu gaya kerudung Umi gaya 2011 kali, bukan gaya 2004. #plak Dan saya sama sekali nggak inget ada romansa antara Ustadz Rahman dan Kak Sophie (atau saya aja yang lupa? Baca bukunya udah lama sih). Tapi yang terakhir itu gak terlalu mengganggu sih, malah bikin cengar-cengir ada selipan begituannya. ^_^
Well, secara umum... film ini memang penuh drama, meski sama sekali nggak lebay. Cerita yang mengalir seperti novelnya berhasil dipertahankan dalam film ini--mungkin memang film ini menekankan pada plot sehingga penonton terhanyut dan menontonnya dengan serius (memang nuansa filmnya serius sih). Banyaaaaaak banget adegan menyentuh yang sukses bikin saya berkaca-kaca, bahkan temen saya yang nonton bareng aja berkali-kali mengusap mata. :')
Saya inget banget, adegan yang bikin saya nangis di bukunya itu waktu Delisa meluk Abi dan bilang, "Delisa cinta Abi karena Allah". Di sini pun saya berkaca-kaca banget pas nonton bagian itu. T^T
Pemeran Delisa menurut saya cukup berhasil menampilkan imej kanak-kanak Delisa yang polos, walaupun--kalo boleh saya bilang--wajahnya itu rada terlalu Arab, beda sama yang saya pikirkan. :)) Tapi sebagai aktris cilik baru, saya rasa aktingnya sudah baik sekali. Mungkin ada beberapa yang kurang natural, but it's OK... saya tetap terkesan. :'D
Secara keseluruhan, saya jatuh hati sama film ini. Realisasi yang cukup bagus untuk novelnya, jauh lebih bagus daripada ekranisasi Ayat-ayat Cinta (ya iyalah, nggak usah dibandingin itu mah -,-). Pesan moral tentang keikhlasan yang memang kental sekali di novelnya terwujudkan dengan sempurna di sini. Bener-bener film yang cocok ditonton keluarga... pembelajaran yang bagus untuk anak-anak. :')
Sangat sangat sangat direkomendasikan~! XD
copas from :http://fadshaka.multiply.com/reviews/item/46
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar